Kita harus banyak membacakan doa di 10 hari terakhir Ramadhan. (sumber: rumahkeluargaindonesia.com)
Ketika bulan Ramadhan akan berakhir, bukan berarti amal kebaikan menjadi kendor. Justru, pada akhirRamadhan, kita harus semakin menguatkan untuk giat beramal kebaikan. Sebelum benar-benar berpisah dengan Ramadhan, kita dapat melakukan farewell party dengan sungguh-sungguh. Salah satunya membacakan doa akhir Ramadhan.Di Sepuluh Hari Terakhir
Di Sepuluh Hari Terakhir
Dalam suatu riwayat, Sayyidah ‘Aisyah r.a. menceritakan tatkala bulan Ramadhan sudah mencapai 10 hari yang terakhir, Nabi Muhammad saw. meninggalkan istri-istrinya, menfokuskan diri beribadah pada malam hari, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah. Adapun ibadah Nabi ialah melakukan salat malam, berzikir, iktikaf, dan tilawah Alquran. Ibadah Nabi ini terkait perintah beliau untuk menghidupkan lailatul qadar (malam yang lebih baik dari seribu bulan) pada sepuluh hari terakhir yang ganjil di bulan Ramadhan.
حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ قَالَ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ يَقُمْ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Telah menceritakan kepada kami Abu al-Yaman berkata, telah mengabarkan kepada kami Syu’aib berkata, telah menceritakan kepada kami Abu az-Zanad dari al-A’raj dari Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Barang siapa menegakkan lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala, diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (H.R. Bukhari 34, diriwayatkan juga oleh jamaah ahli hadis)
Di antara perintah amalan Nabi saw. pada 10 malam terakhir, yaitu doa akhir Ramadhan. Penulis menemukan setidaknya ada dua riwayat mengenai doa akhir Ramadhan, yaitu doa itu hanya dikhususkan pada akhir bulan Ramadhan. Doa akhir Ramadhan itu adalah doa Qunut saat salat Witir dan doa mengharapkan lailatul qadar. Berikut doa-doa tersebut.
Doa Qunut
Doa Qunut
Salah satu doa akhir Ramadhan yang diajarkan Nabi, yaitu doa Qunut, saat melaksanakan rakaat terakhir salat Witir. Doa Qunut ini dibaca sebagai doa akhir Ramadhan ketika sudah mencapai pertengahan sampai akhir bulan Ramadhan. Adapun doanya sebagai berikut.
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا أَبُو الْأَحْوَصِ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ عَنْ بُرَيْدِ بْنِ أَبِي مَرْيَمَ عَنْ أَبِي الْحَوْرَاءِ السَّعْدِيِّ قَالَ قَالَ الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا عَلَّمَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَلِمَاتٍ أَقُولُهُنَّ فِي الْوِتْرِ اللَّهُمَّ اهْدِنِي فِيمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِي فِيمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِي فِيمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِي فِيمَا أَعْطَيْتَ وَقِنِي شَرَّ مَا قَضَيْتَ فَإِنَّكَ تَقْضِي وَلَا يُقْضَى عَلَيْكَ وَإِنَّهُ لَا يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ .قَالَ وَفِي الْبَاب عَنْ عَلِيٍّ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ لَا نَعْرِفُهُ إِلَّا مِنْ هَذَا الْوَجْهِ مِنْ حَدِيثِ أَبِي الْحَوْرَاءِ السَّعْدِيِّ وَاسْمُهُ رَبِيعَةُ بْنُ شَيْبَانَ وَلَا نَعْرِفُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْقُنُوتِ فِي الْوِتْرِ شَيْئًا أَحْسَنَ مِنْ هَذَا وَاخْتَلَفَ أَهْلُ الْعِلْمِ فِي الْقُنُوتِ فِي الْوِتْرِ فَرَأَى عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْعُودٍ الْقُنُوتَ فِي الْوِتْرِ فِي السَّنَةِ كُلِّهَا وَاخْتَارَ الْقُنُوتَ قَبْلَ الرُّكُوعِ وَهُوَ قَوْلُ بَعْضِ أَهْلِ الْعِلْمِ وَبِهِ يَقُولُ سُفْيَانُ الثَّوْرِيُّ وَابْنُ الْمُبَارَكِ وَإِسْحَقُ وَأَهْلُ الْكُوفَةِ وَقَدْ رُوِيَ عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ أَنَّهُ كَانَ لَا يَقْنُتُ إِلَّا فِي النِّصْفِ الْآخِرِ مِنْ رَمَضَانَ وَكَانَ يَقْنُتُ بَعْدَ الرُّكُوعِ وَقَدْ ذَهَبَ بَعْضُ أَهْلِ الْعِلْمِ إِلَى هَذَا وَبِهِ يَقُولُ الشَّافِعِيُّ وَأَحْمَدُ
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada kami Abu al-Ahwash dari Abu Ishaq dari Buraid bin Abu Maryam dari Abu al-Khaura’ As Sa’di dia berkata, al-Hasan bin Ali r.a. berkata, “Rasulullah saw. mengajariku beberapa kalimat yang saya ucapkan dalam salat Witir, yaitu Allahummahdini fiiman hadait, wa’aafini fiiman ‘afait, watawallanii fiiman tawallait, wabaarik lii fiima a’thait, waqinii syarrama qadlait, fainnaka taqdli walaa yuqdla ‘alaik, wainnahu laa yadzillu man waalait, tabaarakta rabbana wata’aalait.
(Perawi) berkata, dalam bab ini (ada juga riwayat) dari Ali. Abu Isa berkata, ini adalah hadis hasan, kami tidak mengetahui (jalur periwayatannya) selain dari jalur ini, dari hadis Abu al-Khaura’ as-Sa’di dan namanya adalah Rabi’ah bin Syaiban, kami juga tidak mengetahui dari Nabi saw. sesuatu pun dari Qunut Witir yang lebih bagus dari ini. Para ulama berbeda-beda mengenai masalah Qunut Witir, Abdullah bin Mas’ud berpendapat Qunut Witir dikerjakan di setiap tahunnya, sebagian ulama memilih untuk mengerjakan Qunut sebelum rukuk, di antaranya perkataan Sufyan ats-Tsauri, Ibnu Mubarak, Ishaq, dan penduduk Kufah. Telah diriwayatkan dari Ali bin Abu Thalib bahwa dia tidak melaksanakan Qunut, kecuali di pertengahan akhir bulan Ramadhan dan melaksanakan Qunut setelah rukuk, sebagian para ulama juga berpendapat seperti ini, seperti perkataan Syafi’i dan Ahmad.” (H.R. Tirmidzi 426, kecuali Muttatafaqun ‘alaih).
Doa Mengharap Malam Lailatul Qadar
Doa Mengharap Malam Lailatul Qadar
Doa akhir Ramadhan lainnya diriwayatkan oleh ‘Aisyah untuk mengharapkan lailatul qadar. Nabi pun memerintahkan doa seperti di bawah ini. Doa akhir Ramadhan ini juga mengindikasikan bahwa dalam mengharap lailatul qadar harus disertai dengan memohon ampun kepada Allah Swt..
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا جَعْفَرُ بْنُ سُلَيْمَانَ الضُّبَعِيُّ عَنْ كَهْمَسِ بْنِ الْحَسَنِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَيُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ قُولِي اللَّهُمَّ إِنَّكَ عُفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّيقَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada kami Ja’far bin Sulaiman Adh Dhuba’i dari Kahmas bin al-Hasan dari Abdullah bin Buraidah dari Aisyah ia berkata, “Wahai Rasulullah, apabila aku mengetahui malam apakah lailatul qadar, apakah yang aku ucapkan padanya?” Beliau mengatakan, “Ucapkan: Allaahumma innaka ‘afuwwun kariimun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annii (Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi Ampunan dan Maha Pemurah, Engkau senang memberikan ampunan, maka ampunilah aku).” Abu Isa berkata, “Hadis ini adalah hadis hasan sahih. (H.R. Tirmidzi 3435 diriwayatkan juga oleh Ibnu Majah 3840, Ahmad 24215, 24320, 24322, 24330, 24559, dan 25018)
Itulah dua doa akhir Ramadhan yang jelas-jelas diajarkan oleh Nabi saw. Mengingat Nabi secara langsung mengajarkan kedua doa akhir Ramadhan itu, lebih baik doa itu lebih utama dilaksanakan. Selebihnya, Abi dan Ummi dapat menambahkan doa-doa sendiri dalam menjamu Ramadhan dengan doa akhir Ramadhanyang penuh keberkahan, hidayah, dan pengampunan. Wallahualam bissawab.
Copas | Sumber : http://abiummi.com/doa-akhir-ramadhan-yang-diajarkan-nabi-muhammad-saw
Semoga Bermanfaat :))
0 komentar:
Post a Comment