6:44:00 AM
0



Jangan dulu berfikir tentang teroris. Yukkk kita hilangin dulu mindset kita tentang teroris, kita buka pengetahuan yang mungkin dari sebagian orang tidak atau belum mengetahuinya.

Di jaman modern ini media menjadi faktor utama dalam memberikan informasi dan mensetting pola fikir masyarakat. Liat bagaimana banyakgenerasi yang mengikuti cara hidup seorang public figur baik gaya hidup hinggal pola berfikirnya. Yah, media juga mampu merubah cara pandang masyarakat kepada sesuatu atau seseorang. Dengan dalih berita atau informasi media menggembor-gemborkan apa yang ingin mereka sampaikan, yang pada akhirnya informasi itu masuk dalam pola fikir masyarakat yang belum mengetahuinya dan bahkan tidak sedikit media yang mendahulukan kepentingan politik atau materi sesaat.



Apa kita pernah mendengar atau melihat arraya dan alliwa ini ? Tunggu jangan dulu berfikir tentang teroris. Jangan dulu berfikir tentang ISIS, HTI atau yang lain nya. Jangan dulu takut apalagi berfikir negatif. Yuukkk kita baca dulu sampe kelar agar kita gak salah persepsi.
Semoga Bermanfaat




Diriwayatkan dari Ibnu Abbas yang mengatakan, "Bahawa bendera Nabi Muhammad s.a.w. berwarna hitam, sedangkan panji beliau warnanya putih." Riwayat Ibnu Abbas yang lain menurut Abi Syeikh dengan lafaz, "Bahawa pada bendera Nabi Muhammad s.a.w. tertulis kalimat ‘LA ILAHA ILLALLAH MUHAMMAD RASULULLAH’.



Setiap negara memiliki bendera sebagai penunjuk identitasnya, juga sebuah perusahaan pasti memiliki logo yang khas tidak dimiliki perusahaan lain. Begitu juga kaum muslimin yang tak mengenal garis keturunan, negara, tahta, derajat dll memiliki berdera yang satu, bendera yang menyatukan seluruh kaum muslim didunia, berdera yang berlandaskan aqidah,. Yahh akidah islamiah


Masih ada pemikiran negatif tentang ar rayah dan al liwa (?)  Tunggu dulu, yuukkk kita lanjutin . . . .

Al-Liwa
Al-Liwa berwarna putih, bertuliskan La Ilaha illa Allah Muhammad Rasulullah warna hitam. Al-Liwa diberikan kepada panglima (amir) pasukan atau komandan pasukan dan menjadi pertanda posisinya. Al-Liwa berpindah-pindah mengikuti posisi panglima atau komandan itu.
« أَنَّ النَّبِيَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَخَلَ مَكَّةَ يَوْمَ الْفَتْحِ وَلِوَاؤُهُ أَبْيَضٌ »
Nabi saw memasuki Mekah pada waktu Fathu Mekah dan liwa beliau berwarna putih (HR Ibn Majah dari jalur Jabir)
Dan dari Anas ra. dalam riwayat an-Nasai :


« أَنَّهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَيْنَ أَمَّرَ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ عَلَى الْجَيْشِ لِيَغْزُو الرُّوْمَ عَقَدَ لِوَاءَهُ بِيَدِهِ »
Ketika Rasulullah saw mengangkat Usamah bin Zaid sebagai panglima (amir) pasukan untuk memerangi Romawi, Beliau ikatkan sendiri liwa-nya. 

Ar-Rayah
Ar-Rayah berwarna hitam, bertuliskan La Ilaha illa Allah Muhammad Rasûlullâh warna putih. Ar-Rayah ada bersama para komandan divisi pasukan (batalyon, kompi, dan unit lainnya). Dalilnya, bahwa Rasul saw. di mana beliau adalah amir pasukan di Khaybar, bersabda:

« لأُعْطِيَنَّ الرَّايَةَ غَدًا رَجُلًا يُفْتَحُ عَلَى يَدَيْهِ، يُحِبُّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ، وَيُحِبُّهُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ… فأعطاها علياً رضي الله عنه»

Sungguh aku berikan ar-Râyah besok kepada seorang laki-laki yang melalui tangannya akan ditaklukkan (benteng), ia mencintai Allah dan Rasul-Nya dan Allah dan Rasul-Nya mencintainya … lalu Beliau memberikannya kepada Ali ra. (Muttafaq ‘alayh).

Jadi Ali. pada waktu itu bisa dianggap sebagai komandan divisi atau batalyon tentara. Demikian pula di dalam hadits al-Harits bin Hasan al-Bakri, ia berkata:


«قَدِمْنَا الْمَدِينَةَ، “فَإِذَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى الْمِنْبَرِ وَبِلاَلٌ قَائِمٌ بَيْنَ يَدَيْهِ مُتَقَلِّدٌ السَّيْفَ بَيْنَ يَدَيْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ “، وَإِذَا رَايَاتٌ سُودٌ، وَسَأَلْتُ مَا هَذِهِ الرَّايَاتُ؟ فَقَالُوا: عَمْرُو بْنُ الْعَاصِ قَدِمَ مِنْ غَزَاةٍ»

Kami tiba di Madinah, “Rasulullah saw sedang berada di atas mimbar dan Bilal berdiri di depan beliau sambil menggenggam pedang”. Dan banyak ar-Rayah berwarna hitam. Aku bertanya: “apa ini?” Mereka berkata: “Amru bin al-‘Ash datang dari peperangan”. (HR Ahmad)



Yuukkk ubah pola fikir kita tentang bendera ini. Ini bukan bendera teroris atau apapun, ini bendera kita. Bendera yang berlandaskan Aqidah, Yah aqidah islamiah yang menyatukan seluruh umat muslim di dunia. Lupakan media, pintar lah dalam memandang media. Pelajari dulu sebelum semua itu masuk dan mendoktrin pola pikir kita.

Semoga Bermanfaat :))

0 komentar:

Post a Comment