Beberapa hari lalu ketika saya terbangun dengan sejuknya udara dan teriakan ayam yang merdu di waktu senja, tanpa sebuah elektronik juga bahan kimia. Tanpa ada gadget hingga sabun yang menjadi pendamping keseharianku, tanpa ada beban atau tekanan, yang teringat hanya menyapa semua sahabat dan menyapa alam. Bahagia yang sederhana bahkan teramat simple.
Ini sebuah tempat dengan kultur yang sangat kental, sebuah tempat yang menjunjung keharmonisan, sebuah tempat yang mematuhi sebuah peraturan dan juga persaudaraan yang luar biasa. Ini tempat dimana sistem monarcy masih berjalan rapi, hanya keturunan dari kepala suku yang dapat menggantikan kekuasaannya, tak ada yang berani memberontak akan perintah dan peraturannya karna mereka percaya bahwa yang berkuasa akan melakukan dan memilih semua hal yang terbaik untuk mereka.
Sandang pangan dalam ekonomi pun tertata rapi, dimana semua bersumber dari alam dan akan kembali ke alam. Bahagia menurut mereka itu simple dan dsini alam terlihat sangat manis dengan senyuman nya. Mereka bukan tidak menginginkan hal-hal atau sesuatu yang baru, tapi bagi mereka apa yang sudah ada saat ini itu harus di syukuri dan di jalani. Yah, itu kunci kebahagiaan bagi mereka, karna mereka berfikir ketika mereka menginingkan hal-hal baru atau sesuatu yang baru mereka harus siap dengan masalah baru. So, mereka lebih memilih mensyukuri dan menjalani apa yang sudah ada saat ini tanpa perlu sesuatu yang baru karna mungkin sesuatu yang baru itu akan menghilangkan kebahagiaan mereka
Wilayah Kanekes secara geografis terletak pada koordinat 6°27’27” – 6°30’0” LS dan 108°3’9” – 106°4’55” BT (Permana, 2001). tepat di kaki pegunungan Kendeng di desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak-Rangkasbitung, Banten.
Semoga Bermanfaat
Hastag : #Pic #MyTripMyAdventure #Explore #Baduy #Backpacker #Indonesia #Travelling #Traveller #Culture #Sunda #LebakBanten #GoToBaduuyyy #GoBelantara
0 komentar:
Post a Comment