8:49:00 PM
0

Aku seorang wanita yang sangat amat mencintai pacarku yang saat ini telah mnjadi suamiku. Sampai suatu ketika tuhan menyatukan aku dengan nya dalam sebuah ikatan pernikahan. Kita yang saling mencintai, bahkan teramat sangat mencintai. Aku tidak mengenal apa itu cemburu, aku tidak tahu apa itu kecewa, yang aku tau hanya bahagia bersamanya. 

Selama 7 tahun aku menjalani semuanya dengan kebahagiaan. Aku sangat percaya dia, begitu juga sebaliknya kita saling percaya satu sama lain. Aku selalu mensupport hal-hal terbaik untuknya begitu juga sebaliknya dia selalu mensupport aku dalam segala hal. Kita saling memberi yang terbaik hingga pada akhirnya kita memutuskan untuk melanjutkan semua ini ke jenjang pernikahan. Aku terlihat bahagia tanpa ada rasa ragu sedikit pun, dan aku percaya bahwa di depan sana akan ada masa depan yang jauh lebih bahagia untuk kita berdua. Yah, kita menjalani semua selalu dengan kebahagiaan dan senyuman. Selalu ada canda dan tawa di setiap hari yang kita lalui, sampai-sampai orang di sekeliling kita beranggapan bahwa kita tidak dapat dipisahkan sampai kapanpun.

7 tahun sudah kita jalani untuk mengenal satu sama lain, dan pada akhirnya aku berada di atas pelaminan bersama dengan imam ku yang akan selalu ada di setiap hariku. Aku menyaksikan tetesan kebahagian air mata ibu dan ayah ku ketika prosesi pernikahanku berlangsung, begitu juga dengan ibu dan ayah dari suamiku yang saat itu sudah resmi menjadi mertuaku. Semua sahabat dan teman-teman ku hadir untuk mengucapkan selamat atas penikahanku dan doa sakinah, mawadah dan rahmah yang selalu aku amin kan dari mulut mereka. Saat itu aku bahagia luar biasa, hal yang aku impikan bisa aku capai dengannya. Yah, dengannya seseorang yang teramat sangat aku cintai.

Hari berganti hari, waktu berganti waktu. Aku tau tanggung jawabku bertambah menjadi seorang istri yang baik untuk suamiku, seorang makmum yang patuh pada imam nya, seorang istri yang selalu menjaga kehormatan keluarganya. Aku lakukan itu dengan ikhlas karna memang aku sangat mencintainya. Dalam waktu beberapa bulan kita hidup bahagia sesuai dengan doa yang selalu di panjatkan oleh ibu dan ayahku. Tapi tiba-tiba aku mendapatkan kabar buruk tentang suamiku , aku tak percaya dengan perkataan mereka karna aku hanya percaya padanya dan saat itu aku yakin dia tak mungkin melakukan hal sebodoh itu dengan perjuangan kita selama 7 tahun. Sampai pada akhirnya aku menemukan semua bukti yang membuat aku percaya hingga aku berfikir tuhan itu jahat dan dia tak adil padaku. Yah, dia selingkuh dengan wanita lain, aku fikir proses dan perjuangan ku selama ini seperti sia-sia. Aku jatuh dan terhempas, aku tak tahu lagi seperti apa itu kebahagian. Aku takut dengan komentar orang-orang diluar sana yang mengetahui bahwa aku bahagia walau kenyataan saat itu bertolak belakang. Aku tak tahu harus berkata apa pada keluargaku, sahabatku dan orang-orang yang ada di sekelilingku. 

Dan pada akhirnya aku harus merelakan semua, aku harus pergi meninggalkan semuanya dengan rasa cinta yang dalam padanya. Aku tak tahu harus berbuat apa dan bagaimana, yang aku  rasakan hanya rasa cinta yang dalam padanya dan harus aku ihklaskan. Tak mudah memang setelah bertahun-tahun kita menjalani semuanya dan kita memutuskan untuk menikah tiba-tiba harus aku relakan semua itu. Aku fikir ini proses dan aku harus belajar dari semua yang tuhan berikan padaku. Semua nya berbalik 180 drajat, hal yang tak pernah aku bayangkan. Aku fikir tuhan benar-benar ingin berdiskusi denganku, dan aku mulai sadar mungkin 'Tuhan Cemburu Padaku' menyaksikan aku dan dia yang teramat saling mencintai. Aku terlalu mencintai suami ku dan aku meninggalkan nya (Tuhanku). Ya dia yang menciptakan cinta dan orang yang aku cintai (suamiku). 

Aku yakin ini cara tuhan memeluk ku, ia ingin aku ada selalu disisinya. Dia ingin aku lebih mencintainya melebihi siapapun karna apapun yang aku cintai didunia ini adalah ciptaannya. Yah aku sadar tentang semua itu, aku harus merelakannya (Suamiku) dan kembali kepadanya (Tuhanku). Ini pelajaran yang amat sangat luar biasa untukku, aku sadar akan ada banyak komentar diluar sana dan aku harus lebih sabar dan tabah menghadapinya. Saat ini aku hanya bisa berdoa "Tuhan, peluklah erat tubuhku dan jangan pernah engkau lepaskan walau hanya sekejap. Tuhan, izinkanlah aku mencintai seseorang yang aku cintai karena mu, mencintai untuk selalu beribadah dan taat padamu. Jumpai lah aku dengan imamku yang sesungguhnya yang sudah engkau tuliskan, dan aku yakin itu yang terbaik untukku."



0 komentar:

Post a Comment