8:29:00 PM
0

Aku pernah berjalan bersama impian, mencari seorang sahabat dan seseorang pendamping hidupku.
Aku pernah bernyanyi bersama mentari, melantunkan doa terbaikku untuk masa depanku.
Aku pernah bernari bersama gemuruhnya ombak, tertawa dan bahagia menciptakan cerita indah di masa yang tak akan pernah kembali. 
Aku pernah berlari bersama hentakan petir, tertekan dan terhempas oleh pahitnya kenyataan. 

Aku fikir inilah kehidupan, kehidupan yang sudah tuhan tuliskan. Aku tak pernah tau seperti apa takdirku nanti, Aku tak pernah paham seberapa erat persahabatan antara impian dan kenyataan, dan aku tak pernah mengerti mengapa bahagia dan sedih itu bermusuhan. Yang aku tau hanyalah menjalani apa yang harus aku jalani hari ini dan bersyukur apapun yang telah terjadi. Yah, bagiku bersyukur itu kunci bahagia sepahit dan sekeras apapun kenyataan. Tanpa syukur mungkin aku akan selalu mengeluh ketika kenyataan pahit itu menghampiriku dan pasti berfikir negatif tentang apa yang akan terjadi nantinya.

Aku selalu yakin tentang sebuah mentari di ujung jalan terjal yang aku lalui ketika itu, aku selalu yakin akan ada pelangi indah setelah badai menerjang. Mereka bilang tak mudah berfikir dan berkata seperti itu ketika aku berada di posisi itu, tapi entah kenapa tuhan selalu meyakinkan aku dengan semangat itu. Yah, semangat tentang kebahagian setelah kesedihan dalam hidupku. Bagiku berjuang sepenuhnya hingga tetes darah terakhir dalam perjalan yang terjal atau badai besar itu menjadi alasan tuhan memberikan mentari dan pelangi padaku. Dan mungkin itu yang mereka bilang hukum alam dan aku paham itu.

Semoga Bermanfaat :))
 

0 komentar:

Post a Comment